Pernahkah kamu menyadari bahwa membaca buku memiliki banyak manfaat? Membaca buku sangat berguna karena buku merupakan sumber informasi, ilmu pengetahuan, gagasan, dan inspirasi. Mengingat pentingnya buku, sudah seharusnya kamu menyempatkan waktu untuk membacanya dan mencari hal-hal penting untuk dijadikan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui materi berikut, kamu diperkenalkan dengan cara mendeskripsikan butir-butir penting buku nonfiksi (buku pengayaan) dan satu novel.

Saat ini, kegiatan membaca sudah sangat jarang dilakukan. Tidak hanya masyarakat biasa, disinyalir kaum terpelajar pun perlahan-lahan meninggalkan aktivitas ini. Problem tersebut sebagian terjadi karena ketidakmampuan masyarakat mendeskripsikan butir-butir penting suatu buku, baik buku fiksi maupun buku nonfiksi.

Ketika membaca buku nonfiksi, apalagi yang bertema filsafat dan sains, pikiran kamu harus fokus agar mudah memahami isinya.

Membaca buku fiksi, seperti novel, cerita pendek, kumpulan puisi, dapat dilakukan sambil mendengarkan musik atau melakukan kegiatan lainnya. Hal ini dapat dilakukan karena membaca buku fiksi memang tidak terlalu menguras energi. Hal ini berbeda saat kamu membaca buku-buku nonfiksi atau buku ilmiah, yang menuntut kamu tetap focus agar dapat memahami isinya.

Sebelum masuk pada penjelasan butir-butir penting buku nonfiksi, terlebih dahulu perlu dipahami perbedaan dan persamaan antara buku fiksi dan buku nonfiksi.

 

Perbedaan Buku Fiksi da Buku Nonfiksi

 

Buku Fiksi

 

Buku Nonfiksi

 

Ditulis berdasarkan imajinasi Dibuat berdasarkan fakta, realitas, atau pengarang dan fiktif.

 

Dibuat berdasarkan fakta,realitas, atau hal-hal yang benar-benar terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

 

Dapat berbentuk cerpen,  novel, drama, dan puisi.

Dapat berbentuk esai, artikel, resensi, biografi, dan autobiografi.

 

Dipengaruhi subjektivitas pengarang. Berusaha menggugah perasaan dan membangkitkan emosi pembaca.

 

Harus dibuat dengan memperhatikan keobjektifan. . Selain itu, menggugah nalar (pikiran) pembaca.

 

 

Bahasanya bersifat konotatif  dan menimbulkan tafsiran yang beragam.

 

 

Bahasanya bersifat denotatif dan tidak dan menimbulkan makna ganda.

Selain perbedaan kedua buku tersebut, terdapat persamaan di antara keduanya. Persamaannya adalah kedua jenis buku itu dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan, menjadi sumber inspirasi, serta membentuk kepribadian pembacanya.

Butir-butir Penting Buku Nonfiksi

Salah satu jenis buku nonfiksi adalah buku pengayaan. Sebagaimana jenis-jenis buku nonfiksi lain, seperti buku pelajaran, ensiklopedia, biografi, autobiografi, buku sejarah, buku pengayaan perlu dipahami butir-butir pentingnya agar bermakna bagi pembaca.

Buku pengayaan adalah buku yang isinya bermanfaat untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan siapa saja yang membacanya, baik dalam hal ilmu pengetahuan maupun keterampilan. Dalam dunia pendidikan, buku pengayaan juga memiliki tujuan membentuk kepribadian peserta didik dan pendidik. Di masyarakat, buku pengayaan sering dikenal dengan istilah buku bacaan atau buku kepustakaan. Buku ini dimaksudkan untuk memperkaya wawasan, pengalaman, dan pengetahuan pembacanya. Buku pengayaan memuat materi yang dapat memperkaya dan meningkatkan penguasaan IPTEK serta keterampilan, membentuk kepribadian peserta didik, pendidik, pengelola pendidikan, dan masyarakat lainnya.

Karakteristik buku pengayaan adalah sebagai berikut:

  1. Materi dapat bersifat kenyataan atau rekaan.
  2. Pengembangan materi menunjang pengetahuan dalam kurikulum
  3. Materi disajikan secara populer atau dengan teknik lain yang inovatif
  4. Penyajian materi dapat berbentuk deskripsi, eksp0SiSI, argumentasi, narasi, puisi, dan/atau menggunakan alat bantu gambar.
  5. Adanya penggunaan media yang kreatif dan inovatif.

Adapun ciri-ciri buku nonfiksi adalah sebagai berikut:

  1. Meniliki ide yang ditulis secara jelas, logis, dan sistematis.
  2. Mengandung informasi yang sesuai dengan fakta/data.
  3. Menyajikan temuan baru atau merupakan penyempurnaan atas temuan yang sudah ada.
  4. Memuat motivasi, rancangan, dan pelaksanaan penelitian yang tertuang jelas.
  5. Penulis menyajikan analisis dari data yang dipaparkan dalam tulisannya.
  6. Pemilihan kata dan gaya penulisan sangat baku/formal.

Berkaitan dengan karakteristik dan ciri-ciri itu, berikut adalah butir-butir penting buku nonfiksi:

1. Identitas buku

ldentitas buku perlu dicatat agar kita (pembaca) mengetahui referensi buku itu. Untuk mencatat identitas buku, klasifikasi buku itu perlu dipaparkan sedetail mungkin. Hal ini dimaksudkan agar buku yang sudah dibaca dapat didentifikasi oleh pembaca yang lain. Contoh penulisan identitas buku nonfiksi.

 

Judul      : 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel, Skripsi

ISBN      : 978-602-7608-72-6

Penulis   : Agustina Soebachman

Penerbit  : Syura Media Utama

Terbit    : Februari 2014

Isi         : 102 halaman

 

2. Manfaat materi/isi buku

Setelah membaca buku nonfiksi, kita perlu mencatat manfaatnya. Sebagai contoh, buku berjudul 4 Hari Mahir Menulis Artikel, Cerpen, Novel Skripsi membuat penasaran pembaca sekaligus memotivasi mereka untuk mendalami informasi tentang cara cepat (4 hari) seseorang pembaca dapat mahir menulis dalam buku tersebut. Ditambah lag di dalam buku, terdapat subjudul Panduan Cepat dan Tepat bagi Para Penulis Pemula. Hal ini membuat pembaca semakin ingin tahu mengena materi yang ada di dalamnya.

3. Format buku

Format buku sangat menentukan seberapa besar pembaca tertarik bpada isinya, seperti sampul buku/kover yang dikemas dengan menarik. Tampilan buku dan gambar-gambar pendukung juga menjadi daya tarik khusus bagi pembaca. Jangankan isinya, hanya melihat tampilannya saja orang sudah termotivasi untuk mengetahui lebih dalam tentang materi buku.

4. Penyajian materi/isi buku

Penyajian materi dalam buku nonfiksi harus menarik, terutama dalam menyampaikan isi. Penyajian isi yang baik harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain memenuhi standar penulisan ilmiah, bahasa pengarang mudah dipahami, dilengkapi dengan contoh atau ilustrasi, dan ilustrasi mendukung uraian. Penyajian isi yang baik dan menarik akan lebih mendapat perhatian pembaca dibandingkan dengan penyajian yang biasa-biasa saja.

5. Bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan dalam buku nonfiksi hendaknya bahasa yang lugas, logis, menarik, dan mudah dipahami. Bahasa yang mudah dipahami tidak banyak menggunakan majas.

6. Kelebihan buku

Sebuah buku nonfiksi dianggap bermutu atau memiliki kelebihan apabila memenuhi kebutuhan informasi atau ilmu pengetahuan pembaca, isinya dapat dipertanggungjawabkan, menyajikan sebuah perspektif yang baru dan segar terhadap suatu topik, dan memberi inspirasi.

Tugas:

Carilah buku nonfiksi yang kamu miliki. Baca dan analisislah berdasarkan panduan panduan berikut.:

a. Garis besar isinya.

b. Makna setiap pokok materi.

c. Keunggulan buku.

d. Kelemahan buku.

e. pesan kamu terhadap buku yang kamu baca

 

NB:

1. Catatlah materi tersebut di buku catatanmu

2. Kerjakan tugas dibuku latihanmu dan dikumpulkan ketika ada pertemuan tatap muka.