Struktur Ceramah
Berdasarkan contoh teks ceramah tersebut, kamu dapat mengetahui bahwa struktur teks ceramah secara umum meliputi:
Bagian
|
Penjelasan
|
Pendahuluan
|
|
Isi
|
|
Penutup
|
|
Sapaan dalam Ceramah/Pidato
Perlu ditambahkan dalam struktur ini bahwa sapaan dalam ceramah/pidato perlu juga diperhatikan. Dalam hal ini, sapaan diletakkan di awal, di setiap bagian pergantian submateri ceramah, dan di bagian akhir penyampaian materi. Sapaan ini dimaksudkan untuk menghormati pendengar, mengakrabkan pembicara dengan pendengar, serta mengundang perhatian pendengar terhadap materi ceramah yang akan dibawakan. Hal inilah yang membedakan ceramah/ pidato dengan komunikasi lisan yang lain
Isi Ceramah
Selain sapaan, materi/isi ceramah perlu diperhatikan. Materi-materi apa yang layak ditampilkan dalam ceramah? Materi resmi, materi kenegaraan, materi yang bertebaran di sekitar kita? Dibandingkan komunikasi lisan yang lain, materi ceramah memiliki kekhasan sebagai berikut.
1. Bersifat khusus (misalnya menyinggung tentang masalah narkotika).
2. Berupa persoalan aktual yang sedang hangat diperbincangkan.
Informasi dalam ceramah biasanya sederhana, tidak terlalu panjang, tidak bertele-tele dan mudah diingat. Bahasa dalam ceramah juga sederhana, mudah dipahami, dan tidak menimbulkan makna ganda.
Menyusun Bagian-bagian Penting dalam Ceramah
Apakah kamu pernah memperhatikan kejadian atau peristiwa penting dalam setiap ceramah yang kamu ikuti? Jika kamu memperhatikan dengan saksama, ada bagian-bagian yang merupakan inti ceramah dan ada bagian-bagian yang hanya menjelaskan. Bagian-bagian yang penting atau inti dari ceramah umumnya mendapatkan perhatian ekstra saat persiapannya sehingga materi ceramah bermanfaat bagi audiensi. Adapun bagian-bagian penjelas disampaikan oleh pembicara sesuai dengan situasi. Melalui materi berikut, kamu diperkenalkan dengan cara menyusun bagian-bagian yang penting dalam ceramah.
Ketika berbicara di muka umum, termasuk ceramah, dibutuhkan berbagai kesiapan. Kesiapan materi, kesiapan sikap, kesiapan mental. Ringkasnya, kesiapan segala yang berkaitan dengan aktivitas berbicara di depan umum. Berhasil tidaknya kegiatan ceramah di hadapan khalayak, baik ceramah khusus maupun umum, banyak ditentukan oleh kesiapan dan pembawaan si pembicara. Selain itu, situasi pun berpengaruh. Dalam kaitannya dengan hal ini, setidaknya ada delapan hal yang harus diperhatikan saat berceramah, yaitu sebagai berikut.
1. Kuasailah Materi
Sebelum berceramah, pastikan materi kamu sudah siap. kuasai dengan baik materi yang hendak disampaikan entah secara lisan ataupun tertulis. Materi harus benar-benar dikuasai.
2. Tunjukkan Penampilan yang Menarik
Penampilan merupakan salah satu kunci utama untuk menarik perhatian para pendengar. Yang dimaksud dengan penampilan menarik bukan berpakaian atau berdandan yang berlebihan, melainkan penampilan yang sesuai dengan situasi dan kondisi audiensi, topik ceramah, serta standar kesopanan yang berlaku.
3. Berbicaralah dengan Singkat, Padat, dan Jelas
Ketika berbicara, usahakan berbicara dengan singkat, padat, dan jelas. Hindarilah hal-hal yang tidak penting atau pembicaraan yang keluar jauh dari topik. Perjelas juga bagian demi bagian, seperti bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup. Hal ini dilakukan agar para pendengar dapat menangkap maksud atau isi pembicaraan dengan mudah.
4. Gunakan Intonasi dan Mimik Wajah yang Tepat
Para pendengar tentunya tidak menyukai pembicaraan yang datar. Oleh karena itu, gunakanlah intonasi dan mimik wajah yang tepat Contohnya, untuk membangkitkan semangat, gunakan intonasi yang tinggi dan mimik wajah yang bergairah. Namun, jangan berlebihan.
5. Gunakan Gerak Tubuh yang Wajar
Selain intonasi dan mimik wajah, gerakan tubuh juga dapat digunakan untuk mencegah kedataran dalam berbicara. Gerakkanlah bagian tangan atau kepala kamu, seperti menunjuk, mengangguk, dan lain-lain, sehingga para pendengar memusatkan perhatian kepada pembicara. Namun, hindarilah gerakan tubuh yang berlebihan karena bisa merusak konsentrasi audiensi.
6. Kendalikan Ketegangan
Jika kamu terlalu tegang, maksud atau tujuan ceramah tidak akan tersampaikan. Oleh sebab itu, kuasailah panggung serta tetaplah rileks dan berpikiran positif.
7. Gunakan Bahasa yang Baik dan Benar
Gunakanlah bahasa yang baik dan benar. Oleh karena itu, sebelum berbicara, cari tahu terlebih dahulu siapakah orang yang akan menjadi pendengarnya, apakah para intelektual ataukan masyarakat biasa.
8. Jangan Terpaku pada Teks
Jika kamu berbicara dengan menggunakan teks, janganlah terpaku pada teks karena hal itu akan membuat ceramah sangat membosankan. Oleh karena itu, penting sekali berlatih melihat dengan cepat isi teks dan menyampaikannya kepada audiensi sedemikian rupa sehingga terkesan kamu sedang berceramah secara lisan. Selain itu, dengan tidak terpaku pada teks, setidak tidaknya kamu dianggap menguasai materi ceramah. Hal ini memberi kesan positif bagi audiensi.
Kedelapan hal itu harus diketahui jika ingin menjadi pembicara yang baik dalam kegiatan pidato ataupun ceramah.
Selain itu, untuk menjadi pembicara yang baik dan sukses dalam ceramah, kamu harus memiliki hal-hal berikut:
- Keberanian dan tekad yang kuat.
- Pengetahuan yang luas.
- Pemahaman yang baik tentang komunikasi massa.
- Penguasaan bahasa dengan baik dan lancar.
- Latihan yang memadai.
Hal-hal penting yang perlu disiapkan apabila hendak melakukan ceramah adalah sebagai berikut:
- Tema yang hendak disampaikan dalam ceramah.
- Analisis pendengar dan suasana.
- Kerangka teks/catatan penting.
- Latihan yang secukupnya.
Contoh-contoh permasalahan yang diangkat ke dalam ceramah adalah sebagai berikut:
a. Penanggulangan narkotika.
b. Pendidikan karakter.
c. Pentingnya wawasan kebangsaan.
d. Bahaya merokok.
Pembicara yang baik adalah pembicara yang memiliki kepribadian berikut:
- Karakter yang kuat.
- Pengendalian diri.
- Keikhlasan dan kesungguhan hati.
- Kepekaan terhadap pendengar
- Supel dan menaruh rasa hormat terhadap orang lain.
- Kejujuran dan lemah lembut dalam mempersuasi pendengar/audiensi.
- Bijaksana.
Mengonstruksi Ceramah tentang Permasalahan Aktual Berdasarkan Aspelk Kebahasaan dan Struktur
Kamu tentu sering memahami isi ceramah, baik di media televise maupun dalam bentuk teks. Terpenuhinya unsur-unsur seperti pembicara, objek ceramah, bahasa ceramah, dan tujuan ceramah merupakan penanda bahwa kegiatan ceramah berjalan secara maksimal. Apabila salah satu unsur tidak ditemukan, ceramah tidak akan berjalan dengan baik. Melalui materi berikut, kamu diperkenalkan dengan cara mengonstruksi ceramah tentang permasalahan actual berdasarkan aspek kebahasaan dan struktur.
Ceramah biasa dilakukan dengan cara-cara yang nyaman, tanpa konflik, tanpa tekanan, dan penuh tanggung jawab. Mengapa demikian? Ceramah berbeda dengan debat. Ceramah berbeda dengan kegiatan yang lain, baik dalam hal sifat, jenis, suasana, maupun informasi yang hendak disampaikan.
Selain itu, permasalahan yang dipaparkan dalarn ceramah berbeda. Demikian juga kebahasaan dan strukturnya. Permasalahan dalam kegiatan berbicara yang lain cenderung berupa informasi murni, sedangkan ceramah sarat dengan makna, bersifat nasihat, dan di- sampaikan dengan cara persuasif.
Beberapa permasalahan aktual yang dapat diangkat dalam ceramah antara lain fenomena ponsel di sekolah-sekolah, semakin kendurnya kedisiplinan siswa, dan sebagainya.
Bagaimanakah menyusun teks ceramah yang baik?
Teks ceramah yang hendak disiapkan sebagai materi ceramah dapat disusun lebih dahulu. Proses penyusunan teks tidak jauh berbeda dengan pembuatan teks pidato atau yang lainnya.
Langkah-langkah menyusun teks ceramah adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tema ceramah.
2 Mencari/mengumpulkan informasi.
3 Menyusun draf teks ceramah.
4. Menulis teks.
5. Mengembangkan teks dengan mernyunting.
TUGAS :
- Jelaskan manfaat yang dapat kita peroleh dari mempelajari teks ceramah!
- Cermatilah kutipan ceramah berikut.
Terakhir dari saya, ayo, teman-teman! Mari, kita tanamkan pada diri kita masing-masing untuk terus mencintai bahasa dan sastra Indonesia. Kalian adalah generasi penerus bangsa. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian, di tangan kita. Semoga pendidikan bahasa dan sastra Indonesia kita tidak lagi seperti untaian berlian yang belum terasah atau bahkan mungkin masih tersimpan di dasar lautan yang hanya bisa ditemukan oleh orang-orang yang mau berjuang menyelami samudera.
|
NB:
1. Catatlah materi tersebut di buku catatanmu
2. Kerjakan tugas dibuku latihanmu dan dikumpulkan ketika ada pertemuan tatap muka.
5 Komentar
Andika fradipta
BalasHapusKelas :X1 B
Ket. :Hadir
Mirdhan Syah
BalasHapusKls XI B
Hadir
Kristian
BalasHapusXlA
Hadir
Orlide be Purba
BalasHapusXcl
Hadir
Ala febriani
BalasHapusXiB
Hadir