Pengertian

            Kritik Sastra adalah analisis terhadap suatu karya untuk mengamati atau menilai baik buruknya suatu karya secara objektif.

            Esai adalah karangan singkat yang membahas suatu masalah dari sudut pandang pribadi penulisnya.
            Pernahkah kamu membaca kritik dan esai yang disampaikan seseorang melalui media cetak? Apakah bedanya dengan resensi? Diskusikanlah dengan temanmu untuk memahami tiga istilah, yakni resensi, kritik, dan esai! kamu telah membaca beberapa resensi buku Nonfiksi dan resensi kumpulan cerpen. Bahkan, kamu pun telah berlatih membuat resensi. Sekarang kamu akan mempelajari kritik dan esai.
            Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1997 : 531 ), disebutkan kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap sesuatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya (Depdikbud, 1997: 270 ). Berdasarkan pengertian di atas, kritik dan esai merupakan sebuah karangan yang berisi ulasan dan pembahasan tentang suatu masalah dari sudut pandang seseorang.
            Terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun kritik dan esai, di antaranya sebagai berikut.

  1. Pokok persoalan yang dibahas harus layak untuk diulas dan hasil ulasannya harus memberikan keteorangan atau memperlihatkan sebab musabab yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang nyata. Jadi yang terpenting bukan apa yang diulas, tetapi bagaimana cara penulis memberikan ulasannya.
  2. Pendekatan yang digunakan harus jelas, apakah persoalan didekati dengan pendekatan faktual atau imajinatif? Pendekatan faktual maksudnya mendekati pokok persoalan berdasarkan fakta dan datanya sebagaimana diserap pancaindra. Pendekatan imajinatif maksudnya mendekati pokok persoalan berdasarkan apa yang dibayangkan atau diangankan.
  3. Ulasan yang menggunakan pendekatan faktual harus didukungoleh fakta yang nyata dan objektif. Penulis tidak bleh mengubah fakta untuk mendukung pandangannya. Pernyataan yang diungkapkan harus jelas, jangan samar-samar, harus dapat dipercaya, tidak disangsikan atau disangkal, dan dapat dibuktikan kebenarannya.

Ciri- ciri Kritik Sastra

  1. Bersifat objektif
  2. Bertujuan untuk membangun
  3. Menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kreativitas pencipta karya tersebut

Ciri- ciri Esai

  1. Dikembangkan berdasarkan pandangan pribadi penulis esai
  2. Membantu pembaca untuk memahami suatu karya atau masalah

Prinsip Penulisan Kritik & Esai

1.                Tema

2.                Mengumpulkan referensi

3.                Mengidentifikasi unsur yang mendukung dan kontra

4.                Memilih unsur- unsur yang dapat mendukung tema

5.                Mengirimkan ke media massa untuk dicetak

            Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih menerapkan prinsip-prinsip membuat kritik esai untuk mengmentari karya sastra. H.B. Jasin mengemukakan bahwa kritik kesusastraan adalah pertimbangan baik atau buruk suatu hasil kesusastraan. Pertimbangan itu disertai dengan alasan mengenai isi dan bentuk karya sastra. Widyamartaya dan Sudiati (2004 : 117) berpendapat bahwa kritik sastra adalah pengamatan yang teliti, perbandingan yang tepat, dan pertimbangan yang adil terhadap baik-buruknya kualitas, nilai, kebenaran suatu karya sastra. Memberikan kritik dan esai dapat bermanfaat untuk memberikan panduan yang memadai kepada pembaca tentang kualitas sebuah karya. Di samping itu, penulis karya tersebut akan memperoleh masukan, terutama tentang kelemahannya. 
Berdasarkan uraian di atas, kritik sastra berfungsi sebagai berikut.

  1. Membina dan mengembangkan sastra. Melalui kritik sastra, kritikus berusaha menunjukkan struktutr sebuah karya sastra, memberikan penilaian, menunjukkan kekuatan dan kelemahannya, serta memberikan alternatif untuk pengembangan karya sastra tersebut.
  2. Pembinaan apresiasi sastra. Para kritikus berusaha membantu para peminat karya sastra memahami sebuah karya sastra. Kritikus berusaha mengungkap daerah-daerah yang lemah yang terdapat dalam karya sastra. Analisis struktur sastra, kmentar dan interprestasi, menjelaskan unsur-unsurnya,serta menunjukan unsur-unsur yang tersirat dan tersurat, akan dapat menuingkatkan apresiasi sastra.
  3. Menunjang dan mengembangkan ilmu sastra. Kritik sastra merupakan wadah analisis karya sastra, analisis struktur cerita, gaya bahasa, dan teknik penceritaan. Hal ini merupakan sumbangan pula untuk para ahli sastra dalam mengembangkan teori sastra.

Para pengarang pun dapat belajar melalui kritik sastra dalam memperluas pandangannya, sehingga ciptaannya lebih berkembang. Untuk membuat kritik dan esai terhadap karya sastra, penulis dapat menggunakan dua pendekatan yakni dengan pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. 
Penulisan kritik dan esai dengan pendekatan deduktif, penulis menetapkan ukuran yang benar-benar dipahami dan diyakini secara objektif dan konsisten. Ukuran yang digunakan di antaranya tentang kaidah moral, kaidah sosial, kaidah hukum, atau kaidah ilmiah. Penulis harus netral, tidak bleh mengikuti emosi dan kehendak sendiri. Penilaian harus diberikan secara jujur dan objektif. Apabila menggunakan pendekatan induktif, penulis dapat langsung mengamati karya sastranya dan langsung membuat kesimpulan berdasarkan penilaian dari sudut pandangnya.

TUGAS

1.    Bacalah dan pahami materi tentang “Kritik Sastra dan Esai”

2.    Catatlah materi tersebut dibuku catatanmu.

3.    Buatlah kritik Sastra Karya Chairil Anwar Puisi “AKU” di buku latihan

4.    Jika tugas Point 3 sudah selesai,silahkan salin dibuku latihanmu dan dikumpulkan ketika pertemuan tatap muka.