1. Kata serta Frasa Verba dan Nomina

Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (katabenda). Untuk memahami hal tersebut, kamu harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan gabungan beberapa unsur namun tidak melebihi batas fungsi. Artinya, sekalipun terdiri atas beberapa unsur namun hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat.

Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks:

  1. Nomina

Baca kembali teks laporan observasi tentang Wayang pertemuan sebelumnya :

 

Paragraf

Kata

Frasa

1

Wayang

Seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli indonesia

 

Sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor dari Indonesia

Sebuah warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur

UNESCO

Lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB

 

Para wali songo

 

Penyebar agama Islam di Jawa

 

Wayang kulit

 

Wayang wong atau wayang orang

 

Wayang golek atau wayang boneka

 

Penjenisan tersebut

 

Penggunaan bahan wayang

 

Wayang yang ditampilkan atau diperankan oleh orang

 

Wayang yang menggunakan boneka kayu

Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas banyak digunakan frasa nomina, Sementara itu, frasa verba pada paragraf pertama teks di atas hanya ada satu, sedangkan yang lainnya berupa kata. Dengan demikian, nomina yang berfungsi sebagaisubjek atau objek pada paragraf pertama teks di atas banyak menggunakan frasa, sedangkan predikat banyak menggunakan kata.

2. Afiksasi

Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan.

Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. yang Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata "minum" (verba) mendapat imbuhan"- an menjadi "minuman" (nomina).

Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika mendapat imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe (R)-, -an, atau terkadang ke-an.

No.

Kata Berimbuhan

Jenis

Imbuhan

Kata Dasar

1.

disebut

verba

di-

sebut

2.

menakutkan

verba

me(N)-kan

takut

3.

kemampuan

nomina

ke-an

mampu

4.

getaran

nomina

-an

getar

5.

menyusui

verba

me(N)-i

susu

6.

berasal

verba

be(R)-

asal

7.

mengisap

verba

me(N)-

isap

8.

menggigit

verba

me(N)-

gigit

9.

gigitan

nomina

-an

gigit

10.

penelitian

nomina

pe(N)-an

teliti

 3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi

Setelah mengidentifikasi verba di atas, kamu menemukan beberapa verba yang digunakan untuk mendefinisikan dan mendeskripsikan objek. Tulislah masing-masing 5 contoh kalimat definisi, yaitu kalimat yang menggunakan verba definitif dan 5 contoh kalimat deskripsi, yaitu kalimat yang menggunakan verba sebagai deskriptif.

Contoh kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi berjudul Wayang adalah sebagai berikut.

a. Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai. warisan budaya asli Indonesia.

b. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.

c. Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti 'orang) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang.

d. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket).

Kalimat deskripsi yang terdapat dalam teks tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai dengan kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengannama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
  2. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak, seperti gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon, dan sebagainya.

c.  Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng.

d. Selain wayang golek Sunda yang terbuat dari kayu, ada juga wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya

mirip dengan wayang golek.

4. Kalimat Simpleks dan Kompleks

Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang memiliki subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.

Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:

  1. Ada beragam jenis topeng di museum ini.

             S                     P                      K

                       

  1. Kelelawar merupakan hewan unik.

                   S                 P             Pel

 

  1. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.

S                   P         O               K

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua klausa yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).

Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini.

Kalimat kompleks setara:

a. Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan                     

             K                            S               P          Pel       Kk

mendidik

   Pel

 

b. Kelelawar aktif pada malam hari, tetapi tidur pada siang hari.

S          P          K                 Kk      P                K

 

Kalimat kompleks bertingkat:

a. Keberadaan D'topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut

                 S                              P                                  K

karena / kedua tempat ini/ berada/ di satu tempat yang sama.

         Ks                   S                 P                      K

b.    Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah

      Kak                   S                         P

 

wayang golek / yang / mempertunjukkan / boneka kayu.

                                                O

wayang golek/ yang/ mempertunjukkan / boneka kayu.

            O                S                P                         O

Ket:

O         : Objek

S          : Subjek

P          : Predikat

K         : Keterangan

Kk       : Konjungsi koordinatif

Ks        : Konjungsi subordinatif

Kak      : Konjungsi antar kalimat

 

TUGAS:
  1. Catatlah materi di atas dibuku catatanmu.
  2. Jawablah latihan dibawah ini dibuku latihanmu.

Analisislah afiksasi yang terjadi pada kata berimbuhan di bawah ini:

No.

Kata Berimbuhan

Jenis

Imbuhan

Kata Dasar

1.

pertunjukan

Nomina

pe(R)-an

tunjuk

2.

menguasai

 

 

 

3.

berbeda

 

 

 

4.

bereproduksi

 

 

 

5.

dikenal

 

 

 

6.

membantu

 

 

 

7.

menjauhkan

 

 

 

8.

menunjukan

 

 

 

9.

mengobati

 

 

 

10.

disaring

 

 

 

11.

bagian

 

 

 

12.

keunikan

 

 

 

13.

keadaan

 

 

 

14.

makanan

 

 

 

15.

penglihatan

 

 

 

16.

mengeluarkan

 

 

 

17.

pendengaran

 

 

 

18.

penciuman

 

 

 

19.

pemakan

 

 

 

20.

perdesaan

 

 

 


  1. Latihan dikumpulkan ketika ada pertemuan tatap muka.